Minggu, 13 September 2015

Selasa, 17 Februari 2015

Albumin Ikan Gabus untuk Kesehatan



 Prof Dr Ir Eddy Suprayitno MS

Albumin merupakan salah satu protein plasma darah yang disintesa di hati. Ia sangat berperan penting menjaga tekanan osmotik plasma, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstrasel serta mengikat obat-obatan. Demikian di antara peran penting albumin yang disampaikan oleh Prof Dr Ir Eddy Suprayitno MS dalam seminar nasional bertajuk "Pemanfaatan Albumin Ikan Gabus dalam Dunia Kesehatan " Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (Himatrik), Selasa (27/5), di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya. Dalam presentasinya, Prof Eddy menyampaikan Tinjauan Aspek Biokimia Albumin Ikan Gabus sebagai Sumber Pangan Kesehatan. Menurut guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB ini, albumin dapat juga digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein darah, seperti luka bakar, patah tulang, pascaoperasi dan infeksi paru-paru. Albumin yang berperan sedemikian besar, sampai saat ini merupakan komoditas impor dalam bentuk human serum albumin (HSA) yang harganya sangat mahal.

Albumin Ikan Gabus
Mahalnya albumin, meningkatkan kreativitas beberapa peneliti hingga praktisi untuk memperlebar perolehan albumin, di antaranya dari ikan gabus, yang biasa disebut ikan kutuk dalam bahasa Jawa dan ikan haruan di Kalimantan. Dari hasil kajiannya, para peneliti perikanan dan ilmu kelautan berhasil menemukan data dan fakta, albumin ikan gabus memiliki kualitas jauh lebih baik dari albumin telur yang biasa digunakan dalam penyembuhan pasien pascabedah. Ikan gabus sendiri, mengandung 6,2% albumin dan 0,001741% Zn dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin, serta asam amino nonesensial seperti asam aspartat, serin, asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, amonia, hidroksiprolin dan prolin. Terkait kandungan albumin di ikan gabus, diperoleh data bahwa kandungan albumin ikan gabus air payau lebih tinggi 4,76% dibanding albumin ikan gabus air danau yaitu 0,8%. Selain itu, ikan gabus jantan diketahui memiliki kadar albumin yang lebih rendah sekitar 6,7% dibanding ikan gabus betina yang mencapai 8.2%. Dijelaskan Prof Eddy, untuk memperoleh crude albumin, dapat dilakukan dengan pengukusan ataupun ekstraktor vakum untuk memperoleh rendemen dan kualitas yang lebih baik. Selain untuk kesehatan, albumin ikan gabus dapat juga digunakan untuk fortifikasi sebagai produk pangan kesehatan seperti ice cream, puding, bubur, fish nugget, bakso dan permen jelly.

Albumin untuk Kesehatan

Pemanfaatan albumin untuk kesehatan dan KEP-Gizi buruk lebih rinci dijelaskan oleh Dr dr Sri Adiningsih MS MCN yang juga akademisi dari Departemen Nutrisi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga. Dijelaskan bahwa, albumin merupakan protein penting yang terdapat dalam plasma darah yang produksinya hanya dilakukan di hati dan dikeluarkan langsung ke dalam sirkulasi darah. Konsentrasi albumin yang rendah dalam tubuh dapat disebabkan karena beberapa hal di antaranya malnutrisi, penyakit hati kronis (sirosis), malabsorbsi, luka bakar hebat, saat menjalani operasi, dll. Efek plasma albumin yang rendah, menurutnya akan berhubungan dengan fungsi mempertahankan sel dalam sirkulasi darah dan jika kondisinya ekstrem akan berpengaruh pada fungsi pengantaran zat gizi kedalam jaringan dengan membentuk odema lokal, low serum kalsium walaupun tidak terdapat tanda adanya gangguan metabolisme kalsium.

Link : http://prasetya.ub.ac.id/berita/Albumin-Ikan-Gabus-untuk-Kesehatan-4952-id.pdf


Info Pemesanan sms/wa 085851234232
PIN BB  2AE20275

Info Produk lbh lengkap klik di www,satuherbal.com

Kamis, 22 Januari 2015

Testimoni Bapak Malvin di Batam, Penderita Gagal Ginjal




Testimoni dr penderita gagal ginjal, Bapak Malvin di Batam.
Semoga lekas sembuh ya pak smile emoticon

Info Pemesanan sms/wa 085851234232
PIN BB 2AE20275

Info Produk lbh lengkap klik di www,satuherbal.com
Info ttg Testimoni dan artikel terkait klik dihttp://kapsulikankutukmurah.blogspot.com/




Indra Djohari EL'83: Manfaat Kandungan Albumin Ikan Gabus yang tinggi untuk Penderita Gagal Ginjal


Banyak penderita gagal ginjal yg cari ikan gabus karena kandungan albuminnya yg sangat tinggi. Albumin adalah salah satu jenis protein di dalam plasma darah.
Sel darah merah kita memang diproduksi di dalam sumsum tulang belakang, tapi untuk memproduksinya diperlukan hormon erythropoietin (EPO)yg berfungsi sebagai controller. Masalahnya, si EPO ini diproduksi di ginjal sehingga penderita gagal ginjal juga akan kekurangan EPO yang berakibat tidak langsung pada produksi sel darah merah. Itu sebabnya penderita gagal ginjal sering kelihatan pucat. Jalan keluar buat penderita gagal ginjal adalah dengan melakukan transfusi darah secara berkala agar Hb bisa naik lagi. Cara lainnya adalah dengan memasukkan hormon EPO melalui injeksi. Suntikan hormon EPO ini sering disalahgunakan oleh atlet balap sepeda (salah satunya Lance Armstrong) karena bisa menambah Hb dalam waktu singkat yg berarti menambah daya endurance dari si atlet. Kalau ada acara lomba balap sepeda, biasanya suntikan EPO susah dicari di Pasar Pramuka karena diborong habis sama peserta balap. Harga suntikan EPO berkisar 250 ribu - 1,5 juta bergantung pada seberapa cepat kita ingin Hb naik.

Selain EPO, penderita gagal ginjal juga harus mengkonsumsi protein yang sangat tinggi. Selain karena diperlukan utk produksi Hb, juga karena sebagian besar protein akan terbuang pada proses cuci darah. Biasanya penderita gagal ginjal akan diminta untuk makan putih telur 3-5 butir per hari. Kuningnya harus dibuang karena kuning telur itu bisa menyebabkan plak di pembuluh darah. Sebagai variasi, supaya tidak bosan, makanya ikan gabus juga disarankan untuk dikonsumsi. Sebaiknya ikan gabus dikukus, direbus, atau dibuat sup. Jangan digoreng atau dibakar karena nilai gizinya akan jauh berkurang.
Kalau penderita gagal ginjal sudah kekurangan albumin, itu alamat bakal tongpes. Karena suntikan EPO ataupun transfusi darah sangat mahal, ditambah harus menambah serum albumin yang juga ampun-ampun mahalnya. Jadi kalau Pak Sjaaf beternak ayam petelur, jualannya jangan jauh-jauh dari penderita gagal ginjal...

sumber : http://senyum-itb.blogspot.com/2013/02/manfaat-kandungan-albumin-ikan-gabus.html

Selasa, 20 Januari 2015

Terlambat Tangani Stroke, Timbulkan Kecacatan

Dokter Retnaningsih, Temukan Ekstrak Ikan Gabus untuk Sembuhkan Stroke 




Semakin meningkatnya jumlah pasien penderita stroke, menggerakkan hati Dr dr Retnaningsih, SpS(K)- KIC melakukan penelitian guna menemukan obat penyembuhnya. Ia pun menemukan ekstrak ikan gabus untuk membantu penyembuhan penderita stroke. Seperti apa? ENY SUSILOWATI, Semarang
SAAT ini, penderita stroke usianya semakin muda. Penyakit ini tak hanya menyebabkan kecacatan, tapi juga menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia. Menurut Dr dr Retnaningsih, SpS(K)- KIC, sesungguhnya penyakit stroke bisa sembuh tanpa pasien harus menderita kecacatan, asalkan ditangani dengan tepat dan tidak terlambat.
”Apabila muncul gejala stroke sebaiknya kurang dari 6 jam pasien harus mendapatkan pertolongan pertama dari rumah sakit,” terang Retnaningsih kepada Radar Semarang. Istri dari dr Muchlis Achsan Udji Sofro,SpPD-KPTI, FINASIM ini menambahkan, selama perjalanan menuju rumah sakit, pasien dapat diberi pertolongan pertama dengan pembebasan jalan napas atau oksigenisasi.
Sayangnya, hingga saat ini kesadaran masyarakat terhadap penanganan stroke sejak dini masih sangat rendah. Sebagian besar pasien penderita stroke yang datang ke rumah sakit, kata dia, sudah dalam keadaan parah. ”Yang kami sesalkan keluarga pasien sering menunda membawa pasien stroke ke rumah sakit, sehingga pasien sulit disembuhkan dan berdampak pada kecacatan,” ungkap wanita yang sudah mengabdi di RSUP dr Kariadi Semarang sejak 12 tahun lalu ini kepada Radar Semarang.
Dijelaskan, ada beberapa ciri penderita stroke yang perlu diwaspadai, yakni face (wajah tidak simetris, mulut mencong), arm (tangan, kaki, anggota badan sulit digerakkan), speech (pelo, tidak lancar bicara), dan timing (harus cepat ditangani). ”Ciri penderita stroke itu disingkat FAST,” kata alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini.
Dikatakan, pada stroke iskemik akut, stres oksidatif memainkan peran utama dengan pembentukan radikal bebas. Jaringan otak rentan terhadap stres oksidatif. Pada kondisi inilah pasien memerlukan asupan protein dan sistem antioksidan.
”Ikan gabus merupakan salah satu makanan yang mengandung protein tinggi. Karenanya, saya ingin membuktikan dengan ekstrak ikan gabus pasien stroke bisa pulih dengan cepat,” jelas Kepala Staf Medis Fungsional (SMF) Neurologi RSUP dr Kariadi Semarang ini. Warga Jalan Taman Lamongan V No 5 Semarang ini menjelaskan, penemuan ekstrak ikan gabus untuk mempercepat penyembuhan penderita stroke tersebut diawali dengan penelitian terhadap 42 responden pasien stroke, yang terserang maksimal baru 2 hari.
Dari 42 pasien stroke tersebut, separo atau 21 pasien ditangani dengan terapi ekstrak ikan gabus, sedangkan yang separo tidak. Ekstrak ikan gabus diberikan selama 7 hari berturut- turut sebanyak 15 gram per hari. ”Hasilnya, pasien yang mengonsumsi ekstrak ikan gabus kadar radikal bebasnya turun, antioksidan meningkat, kadar albumin (fungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, memperbaiki aliran darah, memperbaiki peradangan, dan lain-lain, Red) juga tinggi. Sehingga lebih mempercepat kesembuhan pasien stroke,” beber alumnus SMP 4 dan SMA 5 Solo ini.
Selain protein, ekstrak ikan gabus juga mengandung albumin, lemak, omega 3, omega 6, omega 9, vitamin A, B1, B2, B6, B12, E, D3, mineral Ca, P, Mg, Zn, serta antibakteri imunoglobulin. Hasil penelitian wanita 52 tahun ini dituangkan dalam disertasinya yang berjudul: Pengaruh Suplementasi Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Status Protein, Antioksidan dan Stres Oksidatif serta Keluaran Klinis Pada Stroke Iskemik Akut.
Hari ini, Retnaningsih mempertahankan disertasinya tersebut di Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK-Undip) untuk mendapatkan gelar doktor. Sedangkan untuk mencegah terus bertambahnya penderita stroke, ibu satu anak ini menganjurkan masyarakat agar lebih peduli mengendalikan berbagai faktor risiko stroke.
Seperti gangguan lemak, kolesterol, obesitas, stres, hipertensi, usia di atas 45 tahun di mana pengerasan pembuluh darah terjadi lebih cepat, dan lain-lain. ”Penderita stroke lebih banyak laki-laki, hal ini dimungkinkan karena laki-laki lebih banyak memiliki faktor pemicu stres,” terang anak pertama dari lima bersaudara ini.

Smber :
http://www.indopos.co.id/2014/02/terlambat-tangani-stroke-timbulkan-kecacatan.html

Kamis, 15 Januari 2015

TIPS MEMASAK IKAN GABUS AGAR KANDUNGAN GIZI TETAP TERJAGA



Banyak anggapan bahwa mengkonsumsi ikan gabus paska menjalani operasi dapat cepat menyembuhkan luka. Nah, ternyata anggapan ini telah terbukti dari berbagai penelitian yang memaparkan khasiat ikan gabus untuk mempercepat penyembuhan luka.

Ikan gabus atau yang lebih dikenal dengan ikan kutuk (Jawa) atau ikan haruan (Kalimantan) memang banyak mengandung protein ikan albumin. Dalam tubuh manusia, kandungan albumin yang terdapat plasma darah dapat mencapai 60%. Itulah mengapa albumin yang terdapat di ikan gabus sangat baik dikonsumsu pasca operasi karena kemampuanya dalam memasok albumin, sehinggu kebutuhan regenerasi sel baru menjadi lebih cepat. Singkat kata, kandungan albumin dalam ikan gabus menjadi factor penentu untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dibandingkan dengan iklan air tawar lain seperti ikan mas, betok maupun lele; ikan gabus memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, atau kandungan protein ikan gabus setara dengan ikan bandeng. Selain itu, protein kolagen yang terdapat di ikan gabus dapat mencapai 3 – 5 % sehingg daging ikan gabus terasa lebih lembut.
Agar kandungan gizi dan protein pada ikan gabus tidak rusak, ada satu tips memasak ikan gabus yang harus Anda perhatikan. Sebaiknya ikan gabus dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Masakan sup, pindang atau olahan otak-otak sangat pas untuk menu ikan gabus. Sebaiknya, Anda tidak menggorengnya karena akan merusak kandungan gizi dan membuat kandungan lemak pada ikan gabus meningkat.

Nah, kini Anda tak perlu lagi ragu untuk menyajikan ikan gabus sebagi menu harian untuk keluarga. Selain menyehatkan dan kaya protein, masakan ikan bagus juga lezat disajikan sebagai masakan ikan utuh atau olahan seperti otak-otak, bakso, atau pempek. Selamat mencoba

sumber berita : http://sajianku.com/tips-trik/tips-memasak-ikan-gabus-agar-kandungan-gizi-tetap-terjaga.html

Albumin Bagus Ikan Gabus



Dahlan Iskan yang juga menteri BUMN juga mengandalkan ikan Gabus sebagai sumber albumin untuk dirinya.

Eddy yang meneliti khasiat albumin sejak 1995 itu lantas menyarankan Dahlan mengonsumsi ikan gabus yang banyak mengandung albumin. Ikan gabus dikonsumsi sebagai lauk setelah terlebih dahulu dikukus. “Saya tidak begitu ingat, tapi sekitar sebulan rutin mengonsumsi beliau terlihat lebih sehat dan segar,” ujar penggemar musik campursari Gathok itu. Sampai saat ini sepengetahuan Eddy, Dahlan Iskan masih rajin mengonsumsi ikan gabus, tapi dalam bentuk kapsul.

Albumin turun

Apa sesungguhnya albumin yang dikonsumsi Dahlan Iskan? Menurut dokter spesialis gizi klinis dari Universitas Hasanuddin di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr dr Nurpudji Astuti Daud MPH, SpGK, albumin merupakan plasma protein tubuh yang jumlahnya separuh dari total protein di tubuh sebesar 7,2—9 g/dl. Sebagai plasma protein peran albumin yang mengandung 16 asam amino itu demikian vital mulai dari penyusun struktur sel, antibodi, enzim, hingga hormon. “Albumin disintesis oleh sel hati dan dikeluarkan langsung ke pembuluh darah tanpa disimpan,” ujar istri Drs Taslim Arifin MA itu.

Nurpudji menjelaskan penderita penyakit akut dan berat seperti kanker, gagal ginjal, dan stroke, mengalami kadar albumin rendah di darah, kurang dari nilai standar sebesar 3,5—5 g/dl. Itu pula dialami oleh Dahlan Iskan. Dampak rendahnya kadar albumin menyebabkan tekanan osmotik darah turun sehingga pengangkutan asam lemak, obat, hormon, dan enzim terganggu. “Akan terjadi perembesan cairan dari pembuluh darah ke jaringan organ tubuh yang menyebabkan edema atau pembengkakan,” ujar Nurpudji. Pada pasien gagal ginjal, misalnya, pembengkakan tampak jelas di kaki.

Bagaimana jika konsumsi albumin berlebihan atau hiper albumin? Apakah membahayakan tubuh? Florentinus Nurtitus, ahli gizi dari Rumahsakit St Elizabeth di Semarang, Jawa Tengah, mengatakan bahwa ketika pasokan albumin berlebih, tubuh akan menyimpannya sebagai massa otot. Selama menangani pasien, Nurpudji juga belum pernah menemukan kasus hiperalbumin atau kadar albumin melebihi ambang batas. Sementara Eddy Suprayitno mengatakan bahwa orang sehat pun aman konsumsi albumin sebagai suplemen.

Penderita penyakit berat perlu memperoleh albumin dari luar tubuh untuk mencegah organ-organ penting di tubuh rusak akibat terbenam cairan. Apalagi sintesis albumin di tubuh sedikit. Sumber albumin antara lain telur, daging, susu, dan gabus serta kacang-kacangan. Riset oleh Eddy Suprayitno menunjukkan kandungan albumin pada gabus tinggi, sebesar 62,24 g/kg; bandingkan dengan telur 9,34 g/kg. Pada kasus kanker hati  seperti dialami Dahlan Iskan terbukti konsumsi albumin dari gabus mujarab menghambat kerusakan hati lebih parah.

Riset Agus Heri Santoso saat menempuh studi master di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada 2008 memperlihatkan albumin ikan gabus berperan sebagai hepatoprotektor yang mampu mencegah degenerasi sel hati. Uji yang dilakukan pada tikus putih itu juga mengungkapkan kandungan penting lain albumin sebagai antioksidan (baca: Sang Penyelamat Hati halaman 20—21).

Infus mahal

Kehadiran albumin dari luar tubuh memang penting bagi penderita penyakit berat. Namun, kendala utama adalah harganya mahal. Nurpudji menuturkan pasien penyakit berat di rumahsakit biasanya diberikan infus albumin atau human albumin untuk mencegah pembengkakan. Sayangnya, harga infus albumin itu mahal mencapai Rp4,5-juta untuk 4 kali pemakaian. Harga mahal itu karena infus albumin memakai protein plasma dari darah manusia. “Banyak pasien mengeluhkan mahalnya harga infus albumin,” ujar Nurpudji.

Alternatifnya adalah mengonsumsi albumin yang berasal dari bahan lain. Pilihannya jatuh pada albumin ikan gabus Chana striata yang beredar di pasar dalam bentuk kapsul, cair, dan jel. “Khasiatnya sama dengan kadar albumin mencapai 21% dan harga lebih murah,” kata Nurpudji. Sebagai gambaran 30 kapsul albumin ikan kutuk—sebutan ikan gabus di Jawa—seharga Rp180.000 setara manfaatnya dengan sebotol infus albumin.

Itu yang dibuktikan Ir Ashari Nitisastro di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Menurut sang istri, dr Hj Etty Purnama Larasati, suaminya menderita kanker kandung kemih pada 2008. Salah satu dampaknya Ashari mesti menjalani operasi penangkatan ginjal kiri. Namun, sebelum operasi berjalan Ashari harus mencapai kadar albumin ideal. Hal itu semata-mata untuk mencegah kondisi drop pascaoperasi akibat pasien kehilangan darah dan cairan yang cukup banyak.

Atas saran seorang kerabat, Ashari mengonsumsi ikan gabus kukus. Dua pekan mengonsumsi albumin gabus, kadar albumin darah yang semula 2,9 g/dl mendekati normal. “Bapak bosan makan segar, jadi beralih meminum kapsul sebanyak 6 butir sehari,” ujar Etty. Genap tiga pekan sesudah konsumsi pertama Ashari bisa menjalani operasi. Tidak seperti pasien lain yang perlu pemulihan pacsaoperasi hingga sepekan, Ashari pulih dalam waktu 3 hari. “Bapak sudah jalan-jalan. Ini membuat dokter di rumahsakit kaget,” ujar Etty. Pun saat Ashari mesti rutin menjalani kemoterapi, efeknya ia segera bugar.

Ursula Krisnawangsa yang pada 2007 menderita penyakit gagal ginjal memiliki pengalaman serupa. “Perut saya mengembung karena pembengkakan sampai dikira hamil,” kata ibu rumahtangga di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu. Oleh sebab ia mesti menjalani cuci darah dan kadar albumin tubuhnya selalu di bawah batas normal. Efeknya Ursula merasa tubuh lemas. Ursula yang berkonsultasi dengan ahli gizi di Bogor kemudian disarankan mengonsumsi putih telur untuk mendongkrak kadar albuminnya.

Belakangan Ursula jenuh dan pindah mengonsumsi ikan gabus. “Saya memakannya selama 2 tahun,” kata Ursula. Kondisinya pascakonsumsi ikan gabus cukup menggembirakan. Perut yang membengkak mulai kempis dan tubuhnya lebih bugar. Berikutnya guru sekolah dasar itu beralih mengonsumsi albumin dalam bentuk kapsul dengan alasan kepraktisan. “Saya kadang kala bepergian sehingga kapsul lebih mudah dibawa,” kata Ursula yang rutin mengonsumsi 6 kapsul setiap hari itu.

Kondisi membaik pascakonsumsi albumin juga dialami Sumami (diabetes mellitus) di Kediri, Wijiyanto (lupus) di Jember, dan Yusuf Benjamin (stroke) di Surabaya—semua di Jawa Timur. Menurut pengamatan Nurpudji terhadap beberapa kasus yang ditemuinya seperti pasien diabetes, tuberkolusis, gagal ginjal, sirosis hati, kanker, dan stroke, penderita stroke lebih cepat mencapai kadar albumin normal. Duduk perkaranya masih perlu diteliti. Sebagai gambaran menurut Etika, istri Yusuf Benjamin, kadar albumin suaminya normal setelah 5 hari mengonsumsi 3 kapsul 2 kali sehari.

Menyebar

Riset albumin berkaitan langsung dengan penyakit hingga kini masih minim. Riset lebih banyak menyorot pengaruh albumin terhadap nutrisi di tubuh. Salah satu penelitian itu mengungkapkan peran albumin dalam hubungannya dengan status gizi penderita human immunodeficiency virus (HIV). Riset Restiana dan kawan-kawan dari bagian gizi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin membeberkan pemberian kapsul ikan gabus sebagai protein alternatif selama 5 pekan dapat meningkatkan energi dan protein, serta meningkatkan kadar albumin dan memperbaiki status gizi pasien HIV.

Penelusuran Trubus juga memperlihatkan riset berkaitan dengan cara olah dan produksi lebih banyak dijumpai. Hal itu lebih disebabkan pemanfaatan ikan gabus digolongkan sebagai terapi nutrisi. “Pemakaiannya condong sebagai stimulan penyembuhan, ibarat suplemen,” kata Nurpudji Astuti. Itu pula yang dilakukan Florentinus Nurtitus, yang memberikan ekstrak cair ikan gabus untuk pasien yang berkonsultasi dengannya.

Kabar baiknya produk-produk ikan gabus tidak sulit dijumpai di pasaran dengan kisaran harga Rp125.000—200.000. Bima Wicaksono (Jember) dan Stopia Wanita STP (Malang), keduanya produsen kapsul ikan gabus, sepakat animo masyarakat terhadap produk ikan gabus terus meningkat dalam 2 tahun. “Harga produknya tidak mahal dan manfaatnya besar,” kata Stopia. Itulah yang dibuktikan oleh para pasien berbagai penyakit di berbagai daerah. Seperti kata Bapak Kedokteran, Hipokrates, jadikan makananmu sebagai obatmu.

Sumber : http://www.trubus-online.co.id/2013/04/

Untuk Pemesanan Kapsul Ikan Kutuk Silahkan hubungi langsg di SMS/WA 085851234232 PIN BB 2AE20275
Info Produk Lebih Lengkap Klik di www.satuherbal.com

Rabu, 14 Januari 2015

Sehat dengan Ikan Gabus



Tanggal 24 Mei 2012 yang lalu saya berkesempatan menghadiri suatu acara sosialisasi hasil penelitian di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Acara yang berlangsung selama setengah hari itu dihadiri oleh Balitbangda wilayah regional timur serta instansi terkait lainnya seperti perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, KADIN Kalimantan Selatan serta asosiasi. Dalam kegiatan tersebut dipaparkan sebanyak tiga hasil penelitian, dan yang menurut saya paling menarik dari ketiganya adalah pada sesi pemaparan hasil kajian mengenai manfaat ikan gabus bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan anak. Dalam presentasinya, pembicara dari Balitbangda Sulawesi Selatan, yang juga merupakan peneliti dari kegiatan penelitian ini, memaparkan bahwa ikan gabus memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan dan juga untuk pengobatan. Penelitian tersebut dilatar belakangi adanya gizi buruk yang dialami oleh anak/balita sehingga dibutuhkan solusi untuk penangannya serta Rendahnya pengetahuan orang tua mengenai makanan yang bergizi bagi anak. Salah satu solusi yang dihasilkan adalah dengan mengkonsumsi ikan gabus segar, khususnya kepada anak dengan gizi buruk/kurang gizi.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ikan gabus memiliki kandungan albumin yang baik untuk kesehatan. Albumin dari ikan gabus tidak terdapat pada ikan konsumsi lainnya seperti lele, nila, mas, gurami, dan sebagainya. Dikarenakan kandungan albumin yang ada pada ikan gabus sangat bagus, penelitian selanjutnya dilanjutkan pada tahapan ekstraksi yang menghasilkan data mengenai kandungan lemak yang rendah, protein tinggi, zat besi yang bagus dan sebagainya. Manfaat ikan gabus bagi kesehatan dan gizi sangat bagus hal ini telah teruji baik secara klinis maupun non klinis. Hasil penelitian juga menegaskan bahwa ada beberapa penyakit yang dapat disembuhkan oleh kadungan ikan gabus.

Berdasarkan pengalaman penelitian, ada seorang pasien penderita patah tulang. Dikarenakan kondisi ekonomi si pasien yang tidak mampu, maka oleh dokter yang menanganinya disarankan untuk mengkonsumsi ikan gabus segar. Hasilnya adalah kandungan yang terdapat pada ikan tersebut dapat menyembuhkan patah tulang dengan cepat. Beberapa peserta sosialisasi juga turut berbagi pengalaman mengenai konsumsi ikan gabus. Umumnya mereka yang memang berasal dari Kalimantan Selatan mengakui bahwa ikan gabus memang banyak membantu untuk pengobatan, salah satunya adalah untuk ibu-ibu yang habis melahirkan untuk mempercepat proses penyembuhan luka karena melahirkan.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kandungan gizi ikan gabus mengandung nilai Protein 25,5% dan albumin (6,2%). Bangsa Cina sendiri telah lama menjadikan ikan gabus sebagai obat penyembuh luka bakar dan luka bekas operasi. Albumin yang banyak terkandung dalam ikan gabus adalah jenis protein terbanyak dalam plasma darah (60%) dan merupakan prediktor terbaik untuk harapan hidup penderita suatu penyakit. Saat ini kebutuhan Albumin dirumah sakit disupply dari preparat albumin kadar 25% dengan harga sekitar Rp. 2 juta/ ampul. Setiap pasien rata-rata membutuhkan 4 (empat) ampul preparat albumin atau menyediakan biaya sekitar Rp. 8 juta. Kebutuhan albumin oleh setiap rumah sakit dewasa ini semakin tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari kebutuhan obat.

Ikan gabus bila dikonsumsi setiap hari juga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Mengkonsumsi ikan gabus dengan kandungan albumin yang tinggi telah banyak diteliti secara ilmiah dapat berkhasiat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pasca operasi, mempercepat penyembuhan luka dalam dan luar, penyembuhan dan pencegahan penyakit. Untuk penambahan gizi pada balita dapat disesuaikan berdasarkan berat badan. Berat balita 7-9 kg diberikan konsumsi 100 gr ikan gabus segar/hari. Berat balita 10-12 kg diberikan konsumsi 150 gr ikan gabus segar / hari. Berat balita 13-15 kg diberikan konsumsi 200 gr ikan gabus segar/hari. Cara pengolahannya juga relative mudah, karena bisa dengan mengkonsumsi ikan gabus segar dengan cara dikukus, ditim atau dibakar utuh-utuh (isi perut ikan tidak dibuang). Sedangkan untuk balita/anak kurang gizi, yang paling bagus adalah mengkonsumsi ikan gabus segar.

Saat sosialisasi tersebut, disebutkan bahwa telah banyak diversifikasi produk berbahan dasar ikan gabus, seperti tepung ikan gabus, nugget, sosis dan biskuit. Untuk meningkatkan gizi pada anak, kita sering berupaya agar si anak meningkat nafsu makannya atau dengan camilan yang sehat. Saat ini, khususnya di Sulawesi Selatan, untuk produk camilan sehat telah tersedia biskuit biskuit dari tepung ikan gabus dengan merek dagang SAGA (Sayang Keluarga). Nilai gizi dalam 100 gr formula biskuit dengan substitusi tepung ikan gabus adalah Karbohidrat 69 gr, Protein 12,72 gr, Lemak 33,33 gr, Vitamin A 357, 80 RE, Serat 1,12 gr, Kalori 625,60 kkal. Biskuit yang mengandung ikan gabus ini merupakan makanan kesehatan untuk mencegah kekurangan gizi bagi bayi dan balita, memenuhi kebutuhan albumin bagi pasien khususnya masyarakat yang kurang mampu. Balitbangda Sulawesi Selatan sendiri telah melakukan penelitian terhadap manfaat dari biskuit ini. Uji klinis manfaat biskuit telah dilakukan pada balita status gizi kurang selama 8 minggu dengan hasil terjadi perubahan kadar albumin dan kenaikan berat badan sebesar 0,83 kg dan 39,4% terhadap perbaikan status gizi dari gizi yang kurang menjadi gizi baik.

Tidak hanya dari segi kesehatan, manfaat dari ikan gabus ini juga dapat dirasakan untuk pengembangan sektor ekonomi. Budidaya ikan gabus serta pembuatan industri biskuit berbahan dasar tepung ikan gabus memberikan manfaat ekonomi dan juga pengembangan industri. Pengembangan produk dapat dilakukan melalui sektor industri rumah tangga (Home Industry); memberikan efek multiflier dalam menggerakkan perekonomian masyarakat termasuk pemberdayaan petani tambak dalam pemanfaatan teknologi budidaya ikan gabus serta memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing komoditi lokal melalui sektor perikanan darat (ikan air tawar) sebagai ikon Sulawesi Selatan baik lokal, nasional, maupun internasional. Di wilayah Kalimantan Selatan sendiri, ikan gabus telah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat setempat.

Dari hasil pemaparan penelitian tersebut, sepertinya membuka suatu pandangan dan peluang baru, khususnya bila disosialisasikan juga pada masyarakat di Jakarta, untuk melakukan budidaya ikan gabus. Terlebih lagi untuk UKM atau industri kecil di Jakarta sebagai peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Mungkin ada yang berminat budidaya ikan gabus?

Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/05/30/sehat-dengan-ikan-gabus-461026.html


Minat Order??
Silahkan SMS/WA langsg di 085851234232
PIN BB 2AE20275
Info Produk lebih lengkap klik di www.satuherbal.com

Selasa, 13 Januari 2015

Kumpulan Testimoni Kapsul Ikan Kutuk Mabruuk

Berikut Ini testimoni dari berbagai pelanggan www.satuherbal.com 
Jadi Tidak perlu diragukan lagi kualitasnya! Segera Order langsung di SMS 085851234232 PIN BB 2AE20275









Minggu, 11 Januari 2015

Kenapa Albumin begitu penting bagi tubuh kita??



Kanker, gagal ginjal, stroke, tuberkolusis, dan diabetes, merupakan 5 penyakit berat yang ditandai oleh menurunnya albumin di darah sehingga penderitanya mesti mendapatkan infus albumin. Infus albumin berguna untuk meningkatkan tekanan osmotik darah yang sebelumnya turun (kurang dari standar albumin tubuh sebesar 3,5–5,5 g/dl) sehingga menimbulkan pembengkakan atau oedema di bagian-bagian tubuh tertentu. Pada penderita gagal ginjal, misalnya, pembengkakan tampak jelas di kaki.
Pemberian infus albumin sesungguhnya terapis medis dalam meningkatkan albumin di tubuh karena sebelumnya turun (hipoalbumin). Namun ada cara lain dengan terapi nutrisi yakni dengan memberikan albumin ikan gabus dalam bentuk segar, kapsul, jel, atau cair. Ikan gabus Chana striata selain mengandung albumin dalam jumlah banyak, juga memiliki unsur seng (zn) yang berperan dalam penyembuhan luka. Oleh sebab itu masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan atau Suku Dayak di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan sejak lama memanfaatkan ikan haruan (ikan gabus dalam bahasa setempat) untuk mengobati luka khitan pada anak dan luka ibu sehabis bersalin.
Albumin ikan gabus juga mengandung senyawa asam amino penting bagi tubuh seperti arginin, lisin, vialin, isoleusi, histidin, dan glutamin. Nah glutamin, misalnya, berperan di dalam tubuh dalam merangsang kekebalan tubuh sehingga membantu mempercepat penyembuhan luka. Secara umum kehadiran asam amino tersebut penting untuk pembentukan sel-sel baru dan mengganti sel-sel yang rusak di tubuh.
Beberapa kasus pasien kanker, gagal ginjal, stroke, tuberkolusis, dan diabetes yang telah menjalani terapi nutrisi dengan albumin ikan gabus memberikan kondisi memuaskan. Sebagai contoh adalah Amir H–nama samaran–di Bandung Jawa Barat. Amir yang sejak 3 tahun lalu divonis menderita kanker kandung kemih mesti menjalani kemoterapi sebagai salah satu pencegahan agar sel-sel tumor di tubuhnya tidak berkembang. Pada kasus kemoterapi, efek samping yang ditimbulkan umumnya: rambut rontok dan mudah lemas. Amir H yang selalu rutin mengonsumsi 6 kapsul per hari  albumin ikan gabus  memperlihatkan kondisi menggembirakan. Setiap selesai menjalani kemoterapi kanker, ia lekas bugar dan rambutnya pun tidak mengalami kerontokan.

Salah satu produk albumin cair
Resep konsumsi segar:
1. Siapkan 2 kg ikan gabus, bersihkan.
2. Kukus ikan gabus selama 30–40 menit dengan suhu pemanasan tidk lebih dari 50 derajat celsius.
3. Pisahkan antara daging dan tulang, lalu blender daging dengan air secukupnya. Untuk menghilangkan amis tambahkan sedikit jeruk nipis dan sereh.

4. Ukuran 2 kg gabus berlaku untuk satu hari pemakaian. Hasil blender berupa jus diminum 2 kali dalam sehari, yakni pagi sekitar pukul 07.00 dan malam sekitar pukul 18.30. Secara umum albumin dengan konsumsi segar dapat mencapai normal dalam waktu 5–6 hari konsumsi.

Semakin bertambahnya kebutuhan akan albumin di masyarakat, sedangkan ikan kutuk ( gabus/haruan ) yang belum bisa diternak secara massal akhrnya untuk mencarinya agak susah khususnya di daerah perkotaan maka sekarang sdh ada produk Kapsul Ikan albumin merek mabruuk. Sudah terdaftar di dinas kesehatan dengan harga terjangkau :)

Silahkan di order di www.satuherbal.com
Fast respons sms langsg di 085851234232
PIN BB 2AE20275

Kamis, 08 Januari 2015

Apa itu Ikan Gabus ??



Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama diberbagai daerah:  bocek dari riau,  aruanharuan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.),  bogo (Sd.), bayongbogolicingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakeheadsnakehead murrelchevron snakeheadstriped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).
Ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.

Sisi atas tubuh --dari kepala hingga ke ekor-- berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Ikan gabus biasa didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok.

Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele ataubetok) namun lebih primitif.

Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.

Salah satu  zat gizi paling penting yang terdapat dalam daging Ikan gabus adalah Albumin. Albumin adalah jenis protein, dan ini paling banyak terdapat pada daging ikan gabus yaitu sebesar 61%. Karena Albumi ini bermanfaat untuk membantu jaringan sel baru, maka ikan gabus sangat bagus dikonsumsi oleh orang yang sedang dalam masa penyembuhan luka.

Dalam ilmu kedokteran, albumin ini digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah atau rusak. Albumin juga berperan mengikat Obat-obatan serta logam berat yang tidak mudah larut dalam darah. Hampir semua pasien berkadar Albumin rendah yang diberi Sari Ikan Gabus ini,  meningkat lebih cepat daripada jika pemberian albumin lewat infus. Bahkan pasien berkadar albumin rendah yang dengan komplikasi penyakit,  seperti Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Neprotic syndrom, Tonsilitis, Typus, Diabetes, Patah tulang, gastritis, Gizi Buruk, Sepsis, Stroke, ITP (Idiopatik Trombosit Tupenia Purpura), HIV, Thalasemia Minor dan Autis, Kondisinya bisa lebih baik dengan pemberian Gel Sari Ikan Kutuk / Gabus.  Albumin adalah salah satu jenis protein darah yang diproduksi di hati (hepar).

Saat Hati normal mampu memproduksi 11-15 gr Albumin per hari. Bahkan albumin  merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60%. Sedangkan nilai normal dalam darah sekitar 3.5 sampai 5 g/dL. Ikan Gabus bisa dimanfaatkan sebagai sumber albumin bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan pasien luka, baik luka pasca operasi maupun luka bakar.
Bahkan, ikan Gabus pernah diangkat dalam satu penelitian khusus oleh Prof dr Ir Eddy Suprayitno MS, guru besar ilmu biokimia ikan Fakultas Perikanan Unibraw pada 2003. Dalam tubuh manusia, albumin (salah satu fraksi protein) disintesis oleh hati kira-kira 100-200 mikrogram/g jaringan hati setiap hari. Albumin didistribusikan secara vaskuler dalam plasma dan secara ekstravaskuler dalam kulit, otot, serta beberapa jaringan lain.

”Sintesis albumin dalam sel hati dipengaruhi faktor nutrisi. Terutama, asam amino, hormon, dan adanya satu penyakit.”  Gangguan sintesis albumin, kata Eddy, biasanya terjadi pada pengidap penyakit hati kronis, ginjal, serta kekurangan gizi.
Hasil studi Eddy pernah diujicobakan di instalasi gizi serta bagian bedah RSU dr Saiful Anwar Malang. Uji coba tersebut dilakukan pada pasien pascaoperasi dengan kadar albumin rendah (1,8 g/dl). Dengan perlakuan 2 kg ikan kutuk masak per hari, telah meningkatkan kadar albumin darah pasien menjadi normal yaitu 3,5-5,5 g/dl.

Kandungan Gizi dalam Ikan Gabus
Daging ikan Gabus tidak hanya menjadi sumber protein seperti Albumin, namun juga banyak mengandung mineral lain. Di antaranya, zinc (seng), asam amino, lemak dan trace element lain yang diperlukan tubuh.

Ringkasan Khasiat dan manfaat daging Ikan Gabus : 
- Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan Tubuh.
- Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
- Mempercepat penyembuhan Luka luar / dalam.
- Membantu proses penyembuhan penyakit seperti:

 - Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic Syndrome,Tonsilitis,
- Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV,
- Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
- Menghilangkan Oedem (pembengkakan).
- Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
- Membantu penyembuhan Autis.
- Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin consolidating


Cara sederhana yang dilakukan untuk memperoleh manfaat ikan gabus untuk pengobatan, yaitu daging ikan gabus dikukus atau di-steam sehingga memperoleh filtrate, yang dijadikan menu ekstra bagi penderita hipoalbumin dan luka.


Sekarang tidak perlu repot untuk mengkonsumsi Ikan kutuk ( ikan gabus ), selain memang blom bisa diternakkan jd susah untuk mencarinya dan tidak semua orang suka dengan bau amis ikan gabus (kutuk ) :)
Silahkan bisa di coba ekstrak Kapsul Ikan Kutuk Mabruuk, Lebih praktis dan dengan harga terjangkau. Lebih di percaya karena sdh ada POM TR dr Dinas Kesehatan 

Ayuuk silahkan diorder :) SMS/WA langsg di 085 85 1234 232
PIN BB 2AE20275

Info produk lebih lengkap klik di www.satuherbal.com